Skip to main content

PUISI NOSTALGILA


Nostagila
Haiku Aki

Aku hanya ingin bersedih
Bukan berarti ngemis perhatian
Aku saat ini ingin bahagia
Bukan berarti tuk tutupi kesedihan
Aku akan menangis saat aku bekerja
Bukan karena ingin ditanya kenapa 
Walaupun semua terjadi karena sebuah alasan
Namun tidak semua alasan dapat diungkapkan
Tidak bolehkah aku bersedih
Hanya karena kucing ku mati ditabrak
Tidak bolehkah aku bahagia
Hanya karena aku home run main bola kasti
Ketika masih sekolah dasar
Jika alasan ku menangis
Hanya karena aku bersyukur lukaku cepat sembuh 
Akankah kau mengatakan aku berlebihan
Akankah kau menghargai semua alasan ku
Jadi biarkan saja.... 
Biarkan saja aku meluapkan seluruh ekspresi ku
Lihatlah saja aku mengeluarkan rasa ku
Rasa itu juga punya masa
Ekspresi pun demikian
Aku tak minta nasihatmu
Apalagi justifikasi darimu
Saat aku kehujanan
Aku tak menyuruhmu menjadi payung
Atau membawakan payung untukku
Tapi temani saja aku bermain hujan
Menikmatinya bersama - sama

8 nov 2023

Comments

Popular posts from this blog

PUISI IDEALIS

Idealis Haiku Aki Bukan soal uang Bukan soal kuasa Tapi soal kepercayaan diri Dengan standar yg kontras Terhadap lingkungan sekitar Standar soal apa saja Standar kehidupan Standar pekerjaan Standar ibadah Standar berkarakter Serta berfikir Masing-masing insan punya Namun beberapa mereka Makin tua makin tergerus Makin menipis idealismenya Makin tak percaya diri Terhadap rezeki Terhadap lahir Terhadap bathin Makin tidak yakin Apabila standar itu digunakan Terus menerus Saya akan baik baik saja 13 jan 2024

PUISI PANTULAN

Pantulan Haiku Aki Tuing..  Tuing..  Tuing..  Akan semakin pintar Akan semakin tegas Akan semakin bersih Akan semakin malas Kian menuju dan menyatu Hingga tak ada beda Walau saling membenci  Namun jua mencinta Saling tak mengerti Tapi jua saling suka Saling transfer energi Terkadang menuju negatif Kadang juga positif 50:50 8 July 2023

PUISI SPANDUK

Spanduk Haiku Aki Beberapa bulan ini Panas selalu bedengkang Hampir setiap siang Setelah itu gemuruh Dilalui awan gelap Air langit turun kemudian Mantelku entah kemana Sudah rusakkah lalu dibuang?  Walau lelah, aku enggan basah Hujan itu turun temurun Bertetesan melewati spanduk Putih belakangnya Dimana mana letaknya Ada yang sembarangan Ada yang pada tempatnya Ada yang mini, ada yang raksasa Mungkin sedang musim Orang orang menyodorkan diri Untuk diakui kebaikannya Untuk dipilih untuk duduk Dan diupahi untuk tidurnya Ditunjangi untuk makannya Dibayari untuk wisatanya Yang berkedok perjalanan dinasti Saat air langit turun menjadi gerimis Menetesi spanduk putih itu Terlihat sedikit indah Apa aku sudah gila?  9 jam 2023