Skip to main content

PUISI JATUH


Jatuh
Oleh Haiku Aki 

Kau takkan bisa terbang 
Tanpa biarkan diri terjatuh
Mengapa terlalu memikirkan
Pandangan mereka
Jangan terkendali
Perkataan mereka
Makhluk yg sama lemahnya
Yang takkan mampu menghidupi
Hanya berusaha mematahkan
Sayap sayap yg siap tuk terbang
Takkan mau mengobati sakit
Karena mereka tak peduli
Jika ingin terbang, pikirkan saja diri sendiri
Bersiaplah dengan sayap yg akan terluka
Jangan lupa ia bisa di obati 
Punya sayap saja takkan cukup
Ia takkan  terbangkan setinggi itu
Harus mau menjatuhkan diri
Jatuh dari tempat yg tinggi
Tempat yg tepat tuk terjatuh 
Bukan berarti tak menghargai diri
Jatuhkan saja
Hingga sayap itu bekerja
Walaupun dengan terpaksa 
Walau harus akan terluka
Takkan sesakit itu
Jangan belagak seolah tak punya Tuhan
Yang membenci akan membenci
Yang terluka akan terluka
Yang palsu akan tetap palsu
Yang hanya bermain saja, akan tetap begitu
Terbangkan saja sayapnya
Diatas mereka
Bukan untuk membuktikannya
Tapi untuk diri sendiri.

09/02/2021

Comments

Popular posts from this blog

PUISI IDEALIS

Idealis Haiku Aki Bukan soal uang Bukan soal kuasa Tapi soal kepercayaan diri Dengan standar yg kontras Terhadap lingkungan sekitar Standar soal apa saja Standar kehidupan Standar pekerjaan Standar ibadah Standar berkarakter Serta berfikir Masing-masing insan punya Namun beberapa mereka Makin tua makin tergerus Makin menipis idealismenya Makin tak percaya diri Terhadap rezeki Terhadap lahir Terhadap bathin Makin tidak yakin Apabila standar itu digunakan Terus menerus Saya akan baik baik saja 13 jan 2024

PUISI PANTULAN

Pantulan Haiku Aki Tuing..  Tuing..  Tuing..  Akan semakin pintar Akan semakin tegas Akan semakin bersih Akan semakin malas Kian menuju dan menyatu Hingga tak ada beda Walau saling membenci  Namun jua mencinta Saling tak mengerti Tapi jua saling suka Saling transfer energi Terkadang menuju negatif Kadang juga positif 50:50 8 July 2023

PUISI SPANDUK

Spanduk Haiku Aki Beberapa bulan ini Panas selalu bedengkang Hampir setiap siang Setelah itu gemuruh Dilalui awan gelap Air langit turun kemudian Mantelku entah kemana Sudah rusakkah lalu dibuang?  Walau lelah, aku enggan basah Hujan itu turun temurun Bertetesan melewati spanduk Putih belakangnya Dimana mana letaknya Ada yang sembarangan Ada yang pada tempatnya Ada yang mini, ada yang raksasa Mungkin sedang musim Orang orang menyodorkan diri Untuk diakui kebaikannya Untuk dipilih untuk duduk Dan diupahi untuk tidurnya Ditunjangi untuk makannya Dibayari untuk wisatanya Yang berkedok perjalanan dinasti Saat air langit turun menjadi gerimis Menetesi spanduk putih itu Terlihat sedikit indah Apa aku sudah gila?  9 jam 2023