Skip to main content

PUISI LARUT

Larut
Oleh Haiku Aki

Jarak yang ku tempuh semakin jauh
Waktu yang ku gunakan semakin panjang
Kecepatan yang ku kendalikan semakin laju
Malam yang kulalui semakin larut
Aku fikir akan menenangkan jika kutengadahkan kepala ku
Menatap langit 
Bernafas dengan lega
Atau ku tenggelamkan ia dalam lautan dingin hingga ku kehabisan nafas
Tapi tak selega yg kuinginkan
Pada malam yang semakin larut
Ku lalui berbagai macam kemerlap
Dari yang redup dan remang
Hingga yang mentereng dan terang
Walaupun setiap langkah penuh dengan ragu dan bimbang
Kamu selalu bersedia menyeka darah dipelipis dan hidungku
Kamu bilang aku sudah berjuang
Melawan diriku sendiri
Melawan sesuatu yg kuharapkan keberadaanya
Aku ingin bertarung hingga tetes darah penghabisan
Pada sesuatu yg bernama hidup

19/10/2022

Comments

Popular posts from this blog

PUISI IDEALIS

Idealis Haiku Aki Bukan soal uang Bukan soal kuasa Tapi soal kepercayaan diri Dengan standar yg kontras Terhadap lingkungan sekitar Standar soal apa saja Standar kehidupan Standar pekerjaan Standar ibadah Standar berkarakter Serta berfikir Masing-masing insan punya Namun beberapa mereka Makin tua makin tergerus Makin menipis idealismenya Makin tak percaya diri Terhadap rezeki Terhadap lahir Terhadap bathin Makin tidak yakin Apabila standar itu digunakan Terus menerus Saya akan baik baik saja 13 jan 2024

PUISI PANTULAN

Pantulan Haiku Aki Tuing..  Tuing..  Tuing..  Akan semakin pintar Akan semakin tegas Akan semakin bersih Akan semakin malas Kian menuju dan menyatu Hingga tak ada beda Walau saling membenci  Namun jua mencinta Saling tak mengerti Tapi jua saling suka Saling transfer energi Terkadang menuju negatif Kadang juga positif 50:50 8 July 2023

PUISI SPANDUK

Spanduk Haiku Aki Beberapa bulan ini Panas selalu bedengkang Hampir setiap siang Setelah itu gemuruh Dilalui awan gelap Air langit turun kemudian Mantelku entah kemana Sudah rusakkah lalu dibuang?  Walau lelah, aku enggan basah Hujan itu turun temurun Bertetesan melewati spanduk Putih belakangnya Dimana mana letaknya Ada yang sembarangan Ada yang pada tempatnya Ada yang mini, ada yang raksasa Mungkin sedang musim Orang orang menyodorkan diri Untuk diakui kebaikannya Untuk dipilih untuk duduk Dan diupahi untuk tidurnya Ditunjangi untuk makannya Dibayari untuk wisatanya Yang berkedok perjalanan dinasti Saat air langit turun menjadi gerimis Menetesi spanduk putih itu Terlihat sedikit indah Apa aku sudah gila?  9 jam 2023