Skip to main content

PUISI KUMENGERTI


KUMENGERTI
Oleh Haiku Aki 

Ahh..
Ku ulangi lagi
Kesalahan yang serupa
Terjatuh lagi
Di jebakan yang sama 
Wahai diriku
Sayang jangan sedih
Saat ini bukan waktunya bersedih 
Sayang jangan cemas 
Dirimu terlalu berharga melakukannya
Itu bukan hal yang harus ditangisi 
Lama tidak jumpa
Masa mudaku
Kau masih saja indah
Masih saja seperti dulu
Sudah lama kita tidak jumpa
Dulu aku dan kau terlalu muda
Dulu dan sekarang sama saja
Aku bukan orang lain saat denganmu
Setelah sekian lama 
Kita tak pernah mengatakan apa apa
Saat berpisah dulu
Tak pernah berjanji apa apa
Tak pernah bilang akan saling tunggu
Sekarang aku ingin jangan pergi
Jangan cemas karena aku disini 
Ternyata itu yang ingin ku dengar
Sejak dulu saat bersama 
Aku tak ingin orang lain
Tapi kau bilang jangan tunggu 
Pergi saja biasakan saja 
Melelahkan meyakinkan
Karena itu sudah lama
Kehilangan waktu itu sudah tak apa
Mari berjalan kedepan 
Tanpa melihat masa lalu
Yang takkan terulang 
Tanpa bersama sudah tak apa

21/06/2020

Comments

Popular posts from this blog

PUISI IDEALIS

Idealis Haiku Aki Bukan soal uang Bukan soal kuasa Tapi soal kepercayaan diri Dengan standar yg kontras Terhadap lingkungan sekitar Standar soal apa saja Standar kehidupan Standar pekerjaan Standar ibadah Standar berkarakter Serta berfikir Masing-masing insan punya Namun beberapa mereka Makin tua makin tergerus Makin menipis idealismenya Makin tak percaya diri Terhadap rezeki Terhadap lahir Terhadap bathin Makin tidak yakin Apabila standar itu digunakan Terus menerus Saya akan baik baik saja 13 jan 2024

PUISI PANTULAN

Pantulan Haiku Aki Tuing..  Tuing..  Tuing..  Akan semakin pintar Akan semakin tegas Akan semakin bersih Akan semakin malas Kian menuju dan menyatu Hingga tak ada beda Walau saling membenci  Namun jua mencinta Saling tak mengerti Tapi jua saling suka Saling transfer energi Terkadang menuju negatif Kadang juga positif 50:50 8 July 2023

PUISI SPANDUK

Spanduk Haiku Aki Beberapa bulan ini Panas selalu bedengkang Hampir setiap siang Setelah itu gemuruh Dilalui awan gelap Air langit turun kemudian Mantelku entah kemana Sudah rusakkah lalu dibuang?  Walau lelah, aku enggan basah Hujan itu turun temurun Bertetesan melewati spanduk Putih belakangnya Dimana mana letaknya Ada yang sembarangan Ada yang pada tempatnya Ada yang mini, ada yang raksasa Mungkin sedang musim Orang orang menyodorkan diri Untuk diakui kebaikannya Untuk dipilih untuk duduk Dan diupahi untuk tidurnya Ditunjangi untuk makannya Dibayari untuk wisatanya Yang berkedok perjalanan dinasti Saat air langit turun menjadi gerimis Menetesi spanduk putih itu Terlihat sedikit indah Apa aku sudah gila?  9 jam 2023