Skip to main content

PUISI IBUNDA SUCI SANG NABI

THE PROPETH'S HOLY MOTHER POET.

IBUNDA SUCI SANG NABI 
Puisi
Oleh: Haiku Aki 

Perjalanannya mengarungi perjalanan menuju Allah
Tumbuh bak tunas yg begitu mulia
Takdirnya merupakan contoh
Bagi setiap hawa setelahnya

Menerima perintah yang Maha Kuasa
Hingga tak seorang wanita pun mampu menjalaninya
Ibunda maryam adalah mutiara
Tirai dan hijab adalah cangkangnya

Bunga yang tiada duanya 
Berada dalam tabir ketaqwaan 
Menjadikan dzikir sebagai nafasnya 
Tak pernah gentar dalam kesendirian

Ia seorang pemalu 
Bukan karena ia tersipu
Semakin tergelar tirai didepan nya
Semakin berselimut ia dengan tirai dibelakang nya

Mihrabnya adalah takdir
Bukti cinta al-Mutakabbir
Wanita terbaik sepanjang zaman
Ibunda Maryam binti Imran

04/02/2020

Comments

Popular posts from this blog

PUISI IDEALIS

Idealis Haiku Aki Bukan soal uang Bukan soal kuasa Tapi soal kepercayaan diri Dengan standar yg kontras Terhadap lingkungan sekitar Standar soal apa saja Standar kehidupan Standar pekerjaan Standar ibadah Standar berkarakter Serta berfikir Masing-masing insan punya Namun beberapa mereka Makin tua makin tergerus Makin menipis idealismenya Makin tak percaya diri Terhadap rezeki Terhadap lahir Terhadap bathin Makin tidak yakin Apabila standar itu digunakan Terus menerus Saya akan baik baik saja 13 jan 2024

PUISI PANTULAN

Pantulan Haiku Aki Tuing..  Tuing..  Tuing..  Akan semakin pintar Akan semakin tegas Akan semakin bersih Akan semakin malas Kian menuju dan menyatu Hingga tak ada beda Walau saling membenci  Namun jua mencinta Saling tak mengerti Tapi jua saling suka Saling transfer energi Terkadang menuju negatif Kadang juga positif 50:50 8 July 2023

PUISI SPANDUK

Spanduk Haiku Aki Beberapa bulan ini Panas selalu bedengkang Hampir setiap siang Setelah itu gemuruh Dilalui awan gelap Air langit turun kemudian Mantelku entah kemana Sudah rusakkah lalu dibuang?  Walau lelah, aku enggan basah Hujan itu turun temurun Bertetesan melewati spanduk Putih belakangnya Dimana mana letaknya Ada yang sembarangan Ada yang pada tempatnya Ada yang mini, ada yang raksasa Mungkin sedang musim Orang orang menyodorkan diri Untuk diakui kebaikannya Untuk dipilih untuk duduk Dan diupahi untuk tidurnya Ditunjangi untuk makannya Dibayari untuk wisatanya Yang berkedok perjalanan dinasti Saat air langit turun menjadi gerimis Menetesi spanduk putih itu Terlihat sedikit indah Apa aku sudah gila?  9 jam 2023