Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

PUISI HILANG

HILANG   Oleh Haiku Aki  Orang-orang hanya akan tersenyum Saat berada di depan kamera Menampakkan bahwa mereka bahagia Seolah-olah mereka mampu menutupi semua Menyembunyikan kebohongan  Dalam kata yang mereka sebut cinta Bahagia yang mereka anggap Sejatinya akan ditayangkan Di layar layar menyala Sebagian besar hanya sandiwara Agar dapat lalui skenario hidup mereka Tak peduli seberapa bahagia milik mereka Karena kita adalah diri kita Bahagia kita, kita yang punya Standar mereka bukan alasan kita Karena kita bukan mereka Juga mereka bukan kita Apa yang hilang akan terganti Jangan terlalu menyalahi diri Hingga melihat bahwa hanya mereka yg bahagia  Hingga berfikir bahwa selalu saja masalah menimpa Biarkan waktu yang berlalu  Pastikan bukan untuk disesali Sebenarnya bukan sesuatu telah hilang  Tapi kita yang kehilangan jalan Jalan untuk syukuri yang bertahan Anggapan akan kehilangan  Lalu sebabkan kebuntuan  Buntu dan lupa akan segala yang telah diberi 28/12/2020

PUISI DEBU

DEBU Oleh Haiku Aki  Akhirnya aku tau bahwa.. Aku hanya salah satu yg beterbangan  Penuh harapan palsu  Bersyukur aku tak seberharga itu Pada akhirnya pula kan berubah suatu pandangku Segala topik bicaraku dan hasratku terhadap sesuatu Sudah tidak ada lagi omong kosong yg tak perlu Aku tau bahwa aku hanya butiran debu Segala yg bagaimana jika kembali menghantuiku Rasa ingin tau jikalau yg ku pilih waktu itu bukan pilihan ku Padahal dulu aku sadar, tapi sesuatu menghantam tepat dimataku  Mengatakan bahwa aku telah berbeda dari yang sebelumnya Ku dapati kini malah sebaliknya Bukan aku yang berubah Hanya saja aku merasa kembali  Pada diriku yang dulu  Apakah aku yg dulu baik saja sekarang? 24/12/2020M

PUISI MALAM

MALAM Oleh Haiku Aki  Apa yg ku inginkan pada malam Ia hanya ciptaan yang kelam Layaknya hari yang padam  Melahap seluruh warna hari ini Hingga membuatnya menjadi hitam Ia hanya akhir dari perjalanan Akhir hari ini esok dan seterusnya Sugestinya sangat kuat Terhadap mata hati dan fikiran Terbaring dalam kegelapan Mata seperti akan tertutup  Namun fikiran terus melayang Kesana kemari Masih saja ia bercerita  Tentang hari ini Tentang bagaimana Apakah ia sakit Apakah ia senang Apakah ia sedih Apakah ia bahagia Namun perlahan memudar Malam berkata dengan belenggunya Mari akhiri saja tidurlah saja Semoga esok akan bahagia  Lebih bahagia Tiap malam  Tidur lah dengan nyenyak Malam yang gelap akan berakhir  Ah tidak... Semuanya akan berakhir 14 /12/2020

PUISI JINGGA

JINGGA Oleh Haiku Aki  Aku melihatmu sekarang Namun sudah merindukanmu besok Seperti aroma hujan di musim gugur Setelah dedaunan kering tertiup angin Dinginmu tak menusuk Layaknya sentuhan lembut Perpaduan merah dan kuning Tepat diufuk barat Tak menyilaukan tetap hangat Mereka sebut itu hujan mentari Walau tak disiang hari Keduanya merasuk membasahi kalbu Selalu merindu disaat itu Penyuka segala tentang mu Bahkan yang hanya sekedar mirip Mungkin salah tapi itulah harapan Akankah sama dirimu  Sesungguhnya dan yang tidak Akankah tenggelam perasaanku  Jika nanti lama tak bertemu Seperti semakin lenyap bayanganku Disaat cahaya semakin lenyap Disaat hari semakin gelap Tapi kilau tatapmu makin bersinar Izinkan aku mengenangmu Jika tak mampu ku genggam  Selamanya.  25/11/2020

PUISI HAMPA

HAMPA Oleh Haiku Aki  Aku buntu Tak bisa pertahankan mu Tuk saksikan langsung kisahmu Perjalanan memang panjang Tapi Tak bisakah sedikit lebih lama Untuk aku menatapmu  Kau juga pasti sudah tau Walau tak saling tatap Aku telah menetapkan mu Pada lubuk hatiku Bagaimanapun ini Hanya takdir yang tau Dan pada takdir ini Segala sesal ku meluap Sang naas yang hadir di akhir Maafkan kebungkamanku Kekotoran dan kebodohanku Terlelaplah kesayanganku Kau pasti lelah Pada perjalananmu Yang penuh batu Istirahatlah kekasihku Hal yg seharusnya tak perlu  Tak butuh lagi untuk diungkapkan Karena sudah seharusnya begitu Aku rindu.. 08/11/2020

PUISI SEDERHANA

SEDERHANA   Oleh Haiku Aki  Dia yang Maha Indah Mencintai yang indah Kita makhluk penuh salah Selalu ingin tampak indah Belajar dari kesalahan  Jangan terlalu difikirkan Selalu berusahalah Bekerja keraslah Karena kekaguman bukan tujuan Ada yang lebih besar sebagai harapan Bukan sekedar enggan celaan Celaan makhluk tak berdaya Bukan pula pujian makhluk lemah Yang tak mencipta Yang tak 'berkehendak maka terjadi' Dia yang Maha megah Kerajaan Nya meliputi segala sesuatu Makhluk lemah pun ingin megah Karena bermewahan manusiawi Namun berlebihan tak diridhoi Wibawa tak datang dari harta Rasa peduli tak pandang kaya Pemimpin tak mesti berpunya  Yang penting ridho Nya Yang penting berkah Nya Syukur kunci bahagia Bahagia dengan bijaksana Jadikan cukup adalah segalanya InsyaaAllah sesederhana itu

PUISI ANAK

ANAK Oleh Kahlil Gibran Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dakapan dadanya berkata, Bicaralah pada kami perihal Anak. Dan dia berkata: Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu Kerana mereka memiliki fikiran mereka sendiri Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka Kerana jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu Kerana hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatanny

PUISI TANTANGAN

TANTANGAN   Oleh Haiku Aki  Sebaik baik lelaki ialah yang shalat berjamaah Namun tidak di waktu dhuha Tatap tajam nan memukau Bisukan niat yang tak ragu Ibarat berkata sudah tak lagi Bimbangkan kembali yang telah sirna Ia berkata.. "1000 tahun ku nanti waktu subuh ke dzhuhur, Selamanya pun tak ubahkan cintaku pada Rabb, Rindu melihat wajah Nya, Dzikir ku ialah debar jantungku, Akankah Ia ridho bertemu aku? Hari hariku hanya ingin bersama Nya, Diwaktu wajib dan sunnah, Hanya harapkan wajah Nya, Ketenangan jiwa dengan hanya mencinta Nya, Berdebar saat sebentar lagi jika akan bertemu Nya, Dzhuhur ke ashar ibarat 360 tahun, Ashar ke magrib serasa 4000 tahun, Magrib ke isya 50.000 tahun, Isya ke subuh seperti akan pupus harapku untuk bersua dengan Nya, Namun Ia izinkan ku bertemu Nya di sepertiga.. Bahagia ku tak terkira cintaku, Yang ku harap hanya cinta Nya, Sekarang ini hampir pupus harapku menunggu waktu terbaik dhuha." Aku tertegun yang kedua kalinya Laksana laran

PUISI MIMPI

MIMPI   Oleh Haiku Aki  Hanya aku yang rasa Relakan mata yang lelah Tampaknya telah jauh berlalu Ternyata hanya berjalan ditempat Sama seperti kerinduanku Tak bisakah sekali saja? Terngiang musim yang kita lalui Hatimu terus berdebar Takut kehilangan dan menangis khawatir Tak ingin terbangun dan membuka mata Seolah semua akan sirna Jika bukan, akankah.. Ia tetap berada disisimu? Sekarang biarkan ia pergi Seperti mimpi yang terlupa saat bangun Saat ku bilang ingin pergi Bahu keras mu menghalangi Tak izinkan ku membenci Terlupa hanya karena berlalu Jika kau lihat air mata ini Akankah hatimu hanyut Seperti tebing es yang mencair Walaupun tak ada baiknya  Namun keteguhan mu buat ku sedih Mungkinkah semua akan berubah  Seperti dulu atau yang akan datang  Saat kau terlihat sangat sedih Itu hanya akan menghancurkan ku Aku takut kau melihat ku gemetar Aku tak ingin terbangun dan terlupa Jika tidak, tetaplah bersama. 03/08/2020

PUISI KEMBALILAH

KEMBALILAH Oleh Haiku Aki Ku bilang tak apa Jangan kasihani Jangan khawatir Kau tak harus tetap tinggal Semua akan baik saja Perpisahan hanyalah luka kecil Namun ku yakin 1 atau 2 hari akan membaik Karena aku terbiasa sendirian Diam artinya berbahagialah Air mata berarti kesungguhan cintaku Jadi pergilah..  Tak ingin dengar kata tak berguna Jangan kasihani aku seperti aku akan mati Seperti hembusan angin Jatuhan daun saat musim semi Seperti laut membentuk ombak Aku tampak tak baik saja Namun aku sungguh tak apa Rasa iba mu membuat ku kecil Jadi lihatlah kedepan Tinggalkan lah aku Tak apa... Walau mereka tertawa karena kehancuranku Dan kesedihanku tak berarti apa apa Aku tak ingin memulai Jika akhirnya akan ditinggal sendirian Kau tak tau apa pun Jangan bertindak seperti kau tau semuanya Aku hanya ingin sendiri Jadi tinggalkan lah..

PUISI SEDIH AKU TUH

Sedih Aku Tuh Oleh Haiku Aki  Sederas hujan malam ini Enggan berupaya takut menanti Derita mendung rindukan bintang Karena tangisnya akan seorang Sehampa budak nan tak bertuan Sekosong bejana nan tak kunjung hujan Kewajiban tak kenal ujung Haknya pun buat merenung  Merana didalam menganga diluar Serasa kerja keras tak terbayar Padahal ia masih ditengah Bagai pohon berkambium tak berbuah Walau cahaya masih belum tampak Kesempurnaan bukan tanda tamak 18/07/2020

PUISI TAKDIR

TAKDIR Oleh Haiku Aki  Seolah memberikan isyarat Laksana makhluk lupa darat Jangan berhenti Jangan membenci Tak keras berfikir  Namun ia tetap hadir Dengan hadist upaya tersindir Ia jawabkan dengan aliran syair Syair kecintaannya kepada Tuhan Syair kerinduannya terhadap Rabb Namun perawak buat enggan Hingga kini ia tak diharap Mereka bilang ia takdir  Lebih dari tiga maka takdir Takdir yang dulu jadikan sebab Beri hamba petunjukmu ya Rabb

PUISI TERNYATA

TERNYATA Oleh Haiku Aki  Saat bersama rasakan hidup Diliputi tenang Saat rasa takut melingkup Hanya saja terbayang Jika saat itu tak dilalui bersama  Melainkan menerka bersama yg lain Yang bukan dengannya Bahagiakah saat diri terpanggil Alasan utk tetap bertahan  Karena ingin pelajari iman Kokoh patahkan sesuatu Hindari dan kritisi sesuatu  Ibarat cahaya penuntun  Kala gelap gulita berselimut  Menerangi hati dan jiwa Bukan buatnya makin terpuruk Harumnya semerbak  Membekas hingga akhir Akan selalu ku ingat Lantunan suara syahdu  Yang tak sadarkan  telah basahi pipiku Bolehkah anggap kau pelita Kala keterpurukanku Walau kini kau tak peduli Kau yang dulu selalu dihati  sebagai pengingat diri Dan tidak hingga saat ini 21/06/2020

PUISI RACUN

RACUN Oleh Haiku Aki  Ku suguhkan mawar terindah  Durinya buat kuberdarah Tak mengapa hanya terluka Sudah biasa dengan lukanya  Dongengkan kisah yang beda Dongengkan akhir yang sama Dongengkan akhir yang bahagia Dongengkan kisah semunya cinta Ku tawarkan kesederhanaan Kau pergi dengan kemewahan Tangisku pecah saat hilangkanmu Mencari hilang jejak jiwamu  Kutemukan semata harapan Genggaman dan pelukan Tanpa larang tanpa sambut Itukah yang akan ku rajut  Padahal keluarga sepakat Semua seperti sependapat  Satukan yang beda semua Beda rasa beda laku Padahal akan berakhir pilu Lalu kalau tak mau Mengapa kau iyakan  Mengapa kau biarkan Akhir bahagia hanya harapan terpendam Karena kan hilang bersama kenangan yang mendalam

PUISI KUMENGERTI

KUMENGERTI Oleh Haiku Aki  Ahh.. Ku ulangi lagi Kesalahan yang serupa Terjatuh lagi Di jebakan yang sama  Wahai diriku Sayang jangan sedih Saat ini bukan waktunya bersedih  Sayang jangan cemas  Dirimu terlalu berharga melakukannya Itu bukan hal yang harus ditangisi  Lama tidak jumpa Masa mudaku Kau masih saja indah Masih saja seperti dulu Sudah lama kita tidak jumpa Dulu aku dan kau terlalu muda Dulu dan sekarang sama saja Aku bukan orang lain saat denganmu Setelah sekian lama  Kita tak pernah mengatakan apa apa Saat berpisah dulu Tak pernah berjanji apa apa Tak pernah bilang akan saling tunggu Sekarang aku ingin jangan pergi Jangan cemas karena aku disini  Ternyata itu yang ingin ku dengar Sejak dulu saat bersama  Aku tak ingin orang lain Tapi kau bilang jangan tunggu  Pergi saja biasakan saja  Melelahkan meyakinkan Karena itu sudah lama Kehilangan waktu itu sudah tak apa Mari berjalan kedepan  Tanpa melihat masa lalu Yang takkan terulang  Tanpa bersama sudah tak apa 21/06

PUISI MEMBIRU

MEMBIRU Oleh Haiku Aki  Melafalkan kesan tak lagi zaman Melisankan isyarat sudah membatu Mencernanya barangkali aman Abaikan bukan karena lugu Bagai permainan angkasa raya Ia benda kecil segala yang bersayap Hatimu adalah langit birunya  Benda yang tak senang berharap Namun harapnya ialah sang birunya Menutur gembira lewat terbangnya Terbangnya tak tentu selamat Namun fisiknya tak bisa berbuat Terbangnya adalah hanyutnya Layaknya sedikit dari yang menyelam Hatimu adalah lautan birunya Tak ingin tenggelam terlalu dalam Tapi jasad tak bisa membela Harusnya fikiran nahkodanya Namun hati bukan sang awak rupanya Hanya ingin sejahterakan jiwa Mencinta segala yang membiru  Karena senang kian menghanyutkan Penyambut segala ialah sang biru Baginya hanya bagaikan permainan Tapi benda kecil tak senang berharap Namun harapnya pada sang biru kian meluap Dirinya bak stimulasi pintu otomatis Miliki kode unik rahasia yang manis Dirimu ternyata rahasianya Yang kau perlukan hanya masuk saja

PUISI KEAJAIBAN

KEAJAIBAN Oleh Haiku Aki  Aku bersyukur pada Sang pencipta Pada sesuatu yang telah dicipta Nya Yang terlalu indah tuk jadi nyata Bentuk rasa yang mereka sebut cinta Kau kah penanam bunga Hingga Kupu kupu hinggapinya Kemudian ku sadari sesuatu Menanam saja takkan lestari Mesti disuguhkan curahan murni Ia berasal dari hati Agar indahnya semakin tinggi Dan kupu kupunya takkan lari Namun sang tanam tak kunjung tiba Ia tak curahkan hatinya Takut jika nanti ingkar janji Kupu dan bunga ingin bertahan Harapkan tetesan keajaiban Jangan katakan yang bukan bukan Yakinlah ia tumbuh bila disiram Hakikat rasa dan tabiat cinta Dusta bila tak apa tanpa sambut Saat tumbuh, ia butuh kata indahmu  Tuk tenangkan rindu yang menggebu Datanglah dan siramlah Keajaiban itu, Terimalah 01/06/20

PUISI LELAH YANG INDAH

LELAH YANG INDAH  Oleh Haiku Aki  Aku selalu sadar Berusaha untuk tegar Dan tak menipu hatiku Tugas ku bukan menunggumu  Memang aku suka Ah bukan suka, tapi cinta Tak berharap untuk menanti  Karena kau terlalu tinggi Bukan tentang pernah atau tidak Tapi masihkah ada atau tidak Karena perih adalah penantianku   Pahit adalah yang ku tunggu Untuk melanjutkan hidup Dan melangkah walau redup Serta berusaha untuk melupa  Lelah? Tentu saja Hidup begitu melelahkan Mengingat saja terasa menyedihkan Teringatmu yang begitu terangnya Kau terlindungi dengan sempurna Begitu indah seperti apel merah Keindahan mu sungguh alamiah Manis dan wangi seperti coklat  Semoga bahagia, sebagai isyarat. 01/05/2020

PUISI DILEMA

DILEMA Oleh Haiku Aki  Curang...  Hari berlalu begitu saja Saat ingin berlama lama Lambat laun detik pun terasa  Ketika hendak lalu segera Sebenarnya aku ini apa Butuh atau tidak Ingin mati atau ada Tersembunyi atau tampak Ingin lindungi atau aniaya  Berdo'a untuk kebaikannya Atau biarkan ia direlung kegelapan  Berikan cahaya atau balasan Mencintai atau membenci Berbangga atau sesali Yakin seketika ragu kemudian Inikah permainanmu, wahai hati dan fikiran? April 2020

PUISI MAMPUKAH

MAMPUKAH Oleh Haiku Aki  Jangan datang lalu pergi Seperti senja seperti pelangi  Pantaskah air mata menuturkannya Patutkah kegundahan merundunginya Padahal indah menenangkan Ia manis menghangatkan Warnanya menggembirakan Hadirnya senantiasa dinantikan Tapi hilang saat dirindukan Tak datang saat dikenang Jangan pinta jika segan  Jejakan tak mungkin hilang Keajaiban yang sesaat Kentara yang berakibat  Menguakan perasaan Menyuarakan rupawan Enggan anggap persinggahan Pergi jika kewalahan Walau tak mungkin kekal Harap sungkan tak berasal

PUISI MARAH

MARAH   Oleh Haiku Aki  Bicaralah yang lantang  Jelaskan agar tenang Hidup bukan sendirian Menang tak jadi alasan Mentah iman akibatkan lawan Akar masalah mari selesaikan Walau bengis cerminkan sifat Sewenang-wenang bukan tabiat Bersorak ia manusiawi  Bentakannya pun alami Mengingat sebagai benteng hati Lupa agama aniaya diri Ego bukan baju besi Nubuat jahat figurkan jasad Prasangka jangan jadikan wali Patut seimbang tuk sampaikan hajat Sabarlah wahai diri.. Yakinlah, Allah bersama saat ini

PUISI PERNAH

PERNAH Oleh Haiku Aki  Adakala jujur sang penawar  Ampunkan diri yang tak karuan Pengecut ini sudah mengakar  Pernah masa jadikan samaran  Ungkapkan takut menggelandang Memendam cemas akan hampaan Sungguh bukan kepalsuan tersandang  Walau benar sekedar alasan Semua ubah karena sepadan Terngiang lagi sebuah harapan Sekedar maaf mungkin kurang Namun rasanya kian meradang Seabad sudah dalam perjalanan Takkan cukup dengan perkataan Telah singgah yang dulu hilang Walau kembali takkan bimbang  Tak disangka tirai tersingkap  Tak ubahkan walau terungkap Biarlah waktu yang menenang  Patutkah ia sirna dan terbang Kejarkan bayang yang hampir hilang Lari karena rindu yang kian lekang Walau sekedar harapan padu Akankah ceritanya seperti dulu

PUISI TENANG

TENANG   Oleh Haiku Aki Kala lengah ngantuk menyapa Seketika terbayang sosok samar Lintaskan suka duka bersama Kadang takut akan hambar Harap agar bagiannya terkenang Pungut secuil peristiwa melintang Bila nanti raga tak disisi Akan kah kenang nya terisi Gugus kalimat enggan berkisah Dongengkan akhir yg harusnya indah Jangan biarkan ia waktu Luruhkan kenang hingga lalu Biarkan ia coba menjejak Walau pupus didasar sungai Biarkan heningnya menapak Walau pasti kadang memuai Beribu kisah miliki aroma Linglungkan jiwa libatkan rasa Makin tenang kian mencuap ia Takkan terlelap layaknya mata

PUISI ROMANSA

ROMANSA Oleh Haiku Aki  Terguncang aku dalam bayangkari Tersembuhi luka hingga sirna  Ruang hati terhias permadani  Menyelimuti warna warni jiwa Termaklumi sudah goresan lama Laksana kayu terlahap api Seolah ternobat suka cita Perwira hinggapi relung ini Walau tak mungkin selamanya  Walau tak jelaskan asalnya  Malah penjahat dianggap derma Gelorakan diam hanguskan duka Pahlawankah seorang pencuri Sejak kapan ronanya bersembunyi Sesungguhnya tak benar ada Pagari diri tanda waspada  Mungkin hanya diri yang tergoda  Salahkah daku kabarkan rasa Takut makin hari kian terlena Barangkali jalannya beda Sekedar harap bukannya bisa Sebabkan hati tak leluasa Karena Cinta bukan cuma-cuma  Juga asmara bukan dikira

PUISI SEUMPAMA

SEUMPAMA   Oleh Haiku Aki  Gamang itu menjadi pula Susahpayah tak jadi mengapa Isyarat sangkaan sudah keputusan Kata bathin mengaum jangan Siasati tuk memintas ulang Agar tak menjadi kekang Bulat tekad tak menghalang Kau katakan maksudmu datang Ku tau matiku karenanya Telah pupus harap selamanya Rasa ini aniaya diri Bak berdiri ditengah hari Dengan tanpa alas kaki Walau ku sadar diri Perlukah sedemikian itu terjadi Agar tak ulangi jatuh kembali Lelah ini menulang belulang Ingin hilang tanpa bayang Harap bendung kering kerontang Terkubur tanpa sesal menyandang

PUISI SUSPENSI

SUSPENSI Oleh Haiku Aki  Awal yang tak terkira Akhir yang takkan terduga Awalnya senada dan menyatu  Akhirnya memisah dan membisu Ku anggap angin lalu Deguban dari tatapan itu Marahmu sadarkan egoku Lamunan panjang tanpa arahku Gelegarkan cita tanpa tuju Ku harap sengsaramu  Balasan rasa sakitku  Sadar alasanmu olehku  Caramu meminta sesuatu  Luluh lantakkan bentengku Kau bagian dari kenangan Salah satu pujangga kebanggaan  Salahkah ku tempatkan sesuatu  Dicangkirmu atau cangkirku Bahkan tak tau dimana Milikmukah rasa yang sama  Kau pasti tau..  Jangan utk memulai sesuatu  Yang tak ingin diakhiri sesuatu  Tapi ingatku..  Selalu kembali seperti dulu  Saat kau tatap dalam candumu  

PUISI AIR

AIR Oleh Haiku Aki Riak bersambut riak Acapkali suguhkan bimbang Rasa hati katakan layak Namun halang makin membentang Wajar saja ku terhasut Terjaga akan diri yang garang Sedang ia mengalir hanyut Renung bisu diatas gelanggang Sejentik nalar takkan rampung Gelagat diri seolah menyanjung Tetesan moral itu sasaran Gelombang imannya tujuan Jernih nya hidupkan tenteram Alhasil capai keyakinan Ombak yang kian menggumam Tenggelamkan diri yg tak berkenan

PUISI KAYU YANG PATAH

KAYU YANG PATAH  Oleh Haiku Aki  Guyonan semata  Berakibat nyata Adakala acuh sang ajudan Bukan karena enggan Tabiat telah tergadai  Mustahil kan terabai Akuan akan kejituan  Bukan main kesigapan  Wajar hadap kesudahannya Huru hara dibuatnya  Sesekali harapkan sambut Alih-alih berujung maut  Maut pada rasa Yang tak pada tempatnya Kadang kala suatu masa  Lihatkan keasliannya Supaya tak terlalu lama Memendam remah tak berharga

PUISI SAHABAT

SAHABAT Oleh Sordiman Acong  Bila kau belum bisa bertandang, aku 'kan datang Bagiku kau bagai layang-layang,  bila engkau tinggi melayang,  aku memandang...  Dan bila kau di bawah,  kau 'kan kujamah.  Kau... sahabatku!